Pentingnya Konektivitas Pelabuhan dan Angkutan Laut

21-11-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik komisi VI DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/11/2020). Foto : Andri/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan, guna mendukung pembangunan nasional dan pemulihan pascapandemi Covid-19 diperlukan kebijakan integrasi, serta pengembangan kawasan dan infrastruktur pelabuhan dengan menyeimbangkan konektivitas arus perdagangan antara Indonesia barat dan timur. Kebijakan tersebut diharapkan dapat menurunkan biaya logistik nasional.

 

“Integrasi pengembangan kawasan dan infrastruktur pelabuhan tersebut dibangun dengan menjadikan konektivitas laut, sebagai back bone sistem transportasi untuk menunjang kawasan industri atau hinterland connectivity,” ujar Siti Mukaromah usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik komisi VI DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/11/2020).

 

Oleh karenanya, lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, perlu dukungan program dan kebijakan pembangunan sektor kelautan yang terarah, tepat sasaran, dan kebijakan pembangunan sektor maritim Indonesia yang mampu mengkonsolidasikan program-program pembangunan kelautan yang telah ada.

 

Hingga saat ini, kegiatan pengapalan ekspor impor maupun antarpulau secara nasional masih dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan kondisi itu , kata dia, pelabuhan Priok mesti melakukan percepatan dan penambahan sinergi layanan melalui konektivitas dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya di seluruh wilayah Indonesia, termasuk dengan cabang-cabang pelabuhan yang dikelola Pelindo II seperti di Palembang, Sumsel ini.

 

“Pengapalan komoditi impor melalui Priok misalnya, juga banyak yang merupakan kegiatan yang mesti diantarpulaukan lagi ke sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini bisa lebih efisien dengan adanya konektivitas antar pelabuhan, dan juga harus memaksimalkan sistem online untuk kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas termasuk Bea dan Cukai serta petugas karantina pelabuhan,” harap legislator dapil Jawa Tengah VIII itu. (man/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...